<p>Keberadaan desa wisata (dewi) memiliki peran penting dan strategis dalam rangka menjaga eksistensi budaya, kelestarian lingkungan serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. Dalam konteks ini kehadiran desa wisata menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang memiliki apresiasi terhadap aktivitas keseharian masyarakat pedesaan yang masih sangat kental dengan nuansa budaya Balinya serta mempunyai apresiasi juga terhadap upaya-upaya yang berorientasi pada pelestarian lingkungan, oleh karenanya pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Pariwisata berkomitmen untuk menjadikan desa wisata sebagai pilar pembangunan pariwisata berkelanjutan. Demikian antara lain ditegaskan Kadiparda Kabupaten Badung, I Nyoman Rudiarta, S.STP., MM saat menerima audiensi Forum Komunikasi Desa Wisata Kabupaten Badung, Rabu 19/1 di Ruang Sapta Pesona Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Pusat Pemerintahan Mangupura. <br /> <br /> Dalam upaya mengembangkan pembangunan wisata di pedesaan, Diparda Badung saat ini tengah mempersiapkan agar masing-masing desa wisata memiliki karakter serta keunggulan dan keunikannya, untuk itu pihaknya menyambut baik audiensi Forkom “Dewi” Badung ini sebagai media serap aspirasi dan curah pendapat dalam upaya memetakan potensi serta upaya penguatannya termasuk tentunya pengembangan sumber daya pariwisata melalui pemberdayaan kelompok sadar wisata yang ada di masing-masing desa wisata. <br /> <br /> Dibagian lainnya, Rudiarta juga menekankan bahwa selain sumber daya yang ada di desa wisata dipandang penting juga untuk secara bertahap melengkapi persyaratan sebuah destinasi terpenuhi ada di masing-masing desa wisata seperti sarana-prasarana pariwisata, aksesibilitas, serta sarana pendukung lainnya sehingga wisatawan yang hadir di desa wisata dapat mengeskplorasi dan menemukan sesuatu yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang tidak dijumpai dinegara asalnya. </p> <p> </p> <p>Menutup audiensi, Ida Bagus Nama Rupa selaku Ketua Desa Wisata Carangsari, memaparkan dengan singkat terkait Desa Wisata Carangsari yang telah berhasil menjadi desa wisata terbaik dalam kategori konten kreatif pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Kedepannya Desa Carangsari akan mengadakan 3 event lari Carangsari Heritage Village Run yang akan diikuti oleh 400 pelari international dari 9 negara, selain itu akan dikembangkan tour of wellness journey yang memadukan pengobatan tradisional dan ilmu kedokteran modern. Nama Rupa berpesan perkembangan suatu desa wisata sangat bergantung dari komitmen pengelola dan masyarakat.</p> <p> </p> <p>Lebih lanjut, melalui audiensi forum komunikasi desa wisata ini, I Nyoman Rudiarta, S.STP, M.M mengharapkan adanya konsolidasi internal pada sebuah organisasi agar mencerminkan sapta pesona, potensi dan keunikan merupakan hal yang diutamakan oleh para wisatawan dalam menentukan tujuan wisata. “Ketika merencanakan pembuatan destinasi, hal-hal yang perlu diperhatikan fasilitas (facility), aktivitas (activity), keselamatan (safety), promosi (promotion)”, sambungnya.</p> <p><br /> Sementara itu, Ketua Forkom Dewi Badung I Putu Suada yang berasal dari Desa Wisata Munggu dalam laporannya menyampaikan forkom desa wisata ini sebagai wadah komunikasi para pengelola untuk mengenal secara personal pengelola desa wisata dan yang paling utama ialah untuk menyamakan pandangan dan pemahaman terhadap desa wisata, melakukan pemetaan untuk menentukan empat kategori desa wisata sesuai dengan nomenklatur yang diatur dalam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif diantaranya desa wisata rintisan, desa wisata berkembang, desa wisata maju dan desa wisata mandiri.  </p> <p><br /> Berkaitan dengan program yang telah dilaksanakan forkom dewi Badung, Suada menjelaskan bahwa forkom dewi Badung bekerjasama dengan forkom dewi Bali membuat google form untuk menentukan empat kategori desa wisata dan membuat kurikulum sehingga 17 desa wisata di Kabupaten Badung diberikan pendampingan hingga nantinya masuk dalam kategori desa wisata mandiri. Disamping itu pula kedepannya forkom dewi akan melakukan digitalisasi pemasaran produk dan membuat program kerja jangka pendek, menengah dan jangka panjang”,jelasnya. Dibagian lain Suada mengatakan selama masa terbentuknya forkom dewi Badung ini tak luput dari beberapa kendala seperti keterbatasan pendanaan forkom dewi Badung.</p>
DARI AUDIENSI FORKOM DEWI BADUNG, Rudiarta : “Dewi Pilar Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan”
24 Jan 2022