<p style="margin-left: 22.95pt; text-align: justify;">                   Telah disadari bahwa di sektor non migas, industri yang menjadi penghasil devisa terbesar adalah industri pariwisata. Oleh karena itu pemerintah terus menggalakkan pembangunan industri pariwisata, terlebih lagi dalam menghadapi perdagangan bebas yang lebih kompetitif. Dengan diterapkannya globalisasi ekonomi maka persaingan industri pariwisata akan semakin ketat yang mampu bertahan dan berkembang adalah industri pariwisata yang memberikan pelayanan jasa yang berkualitas tinggi.</p> <p style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">                     Dengan mendesaknya kegiatan promosi bagi Indonesia, DPD ASITA Bali berinisiatif untuk membuat sebuah acara <em>Business to Business</em> (B2B) berkelas internasional yang bisa memberikan hasil langsung bagi kemajuan pariwisata Indonesia yang bernama <strong>Bali  Beyond </strong><strong>And </strong><strong>Travel Fair</strong>sejak tahun 2014.</p> <p style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">                     Bali dipilih sebagai tempat acara ini karena popularitasnya sebagai destinasi pariwisata sangat strategis menjadi penghubung bagi daerah lain di Indonesia untuk bisa berpromosi secara efektif dan efisien. </p> <p style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">                     Melihat pentingnya acara ini bagi pertumbuhan pariwisata serta pencitraan Indonesia untuk para perwakilan perusahaan di bidang <em>hospitality </em>dan pariwisata di dunia, Kementerian Pariwisata Indonesia serta para pemangku kepentingan industri pariwisata telah ikut mendukung serta berkolaborasi secara aktif demi kesuksesan target kunjungan pariwisata Indonesia yang diharapkan bisa menembus jumlah kunjungan 20 (dua puluh) juta wisatawan pada tahun 2019.</p> <p style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">                     Kenaikan wisatawan akan memberikan efek yang positif terhadap sektor ekonomi yang lain, tidak hanya pariwisata saja seperti akomodasi, objek wisata, dan lain sebagainya. Namun juga, hampir semua lini ekonomi dan budaya masyarakat secara langsung maupun tak langsung.</p> <p style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">                     Di tahun 2016, kunjungan wisatawan asing yang langsung datang ke Bali, sesuai dengan laporan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, mencapai pertumbuhan sebesar 19,76% dari tahun 2014 atau mencapai angka 4,927,937 (empat juta sembilan ratus dua puluh tujuh ribu sebilan ratus tiga puluh tuju). Perlu dicatat ini belum kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan asing yang datang dari luar Bali. Semua ini membuktikan promosi yang dilakukan secara optimal akan memberikan hasil yang terbaik. Namun, <em>carrying capacity </em>Bali sangatlah terbatas, oleh karena itu promosi <em>Beyond Bali</em> merupakan sebuah jalan yang terbaik untuk mendistribusikan wisatawan ke seluruh destinasi wisata di Indonesia sehingga kemajuan ekonomi dapat diraih secara merata di nusantara.</p>
BBTF (Bali Beyond Travel Fair) 2018
26 Apr 2018